Kerajinan agung di Pacitan menghasilkan Rp 9 miliar setiap bulannya

Kerajinan agung di Pacitan menghasilkan Rp 9 miliar setiap bulannya

Supomo mengemukakan efek samping akik yang populer saat ini sangat luar biasa bagi Pacitan. Selain meningkatkan penghasilan orang dari pembuatan

dan menemukan zat untuk berinvestasi di batu akik, telah menurunkan jumlah pengangguran yang relatif cukup banyak. Lama terkenal,

Pacitan sejak tahun 1980an telah terkenal sebagai produser batu akik yang mendapat julukan 'Pacitan City of Ages'. Jika satu perajin menggunakan a

Minimal tiga orang, katanya, sudah ada pekerja. Pada kenyataannya, seperti yang dikemukakan olehnya, adalah mungkin dalam 1 hari a

Pengrajin bisa membuat dan memasarkan lebih dari satu akik. Apalagi jika liburan akan semakin banyak pengunjung yang berkunjung ke Pacitan,

jika untuk mendapatkan tertentu atau perjalanan wisata untuk membeli batu akik. Kabupaten Ubibam Pacitan diresmikan oleh Menteri Perindustrian di Jl

Kabinet Pembangunan IV di era Orde Baru Hartarto Sastrosoenarto. Ubibam memiliki tugas utama mendidik dan membangun

perajin batu akik untuk lebih terampil. Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, tercatat lebih banyak

Dari pengrajin di dalam negerinya bisa menghasilkan setidaknya Rp 9 miliar per bulan atau dua Rp 300 juta per hari. Kembali di tahun 1985, Pemkab

Pacitan mendirikan Unit Industri Bina Mulia (Ubibam) yang saat ini merupakan unit pelaksana teknis (UPT)

Diskoperindag. Akibatnya, Pemkab Pacitan akan terus membimbing dan mendorong perajin untuk membuat. Di

Selain memberikan pelatihan, selain itu, membantu peralatan dan modal dari menggulir dana ke pengrajin.

"Secara otomatis juga mengurangi urbanisasi karena di Pacitan ada alternatif untuk mendapatkan penghasilan lebih baik, yaitu dari

agate. Dampak lainnya adalah meningkatnya keamanan seiring akses ekonomi rakyat meningkat, "katanya.Baca juga: plakat kayu